Saturday, February 06, 2016

Project Novel Whatsapphobia Bab 1 Halaman 1


Whatsapphobia


Tanganku gemetar seperti berada di kutub selatan akan tetapi keringat mulai muncul di wajah lesuku. Kuraih telepon genggam berwarna putih yang berada di atas meja lalu bunyi yang tidak asing terdengar dari telepon itu, melirik sempit pada layar telepon kemudian aku merebahkan tubuhku dengan memejamkan mata.


Mataku terbuka di pagi yang sejuk merasakan nyamanya kota Yogyakarta. Jarum jam sudah menunjukkan pukul 03:15 WIB, dengan mata yang sayup-sayup tangan kananku memutar keran sedangkan tangan kiriku mencoba merontokkan rasa kantuk luar biasa yang melekat pada wajah kusamku."Kricik kricik kricik" Air keran terdengar nyaring namun aku lebih mendambakan air yang melewati selang menujuk bak mandi. Bahkan suara air bisa membuat aku enggan ke kamar mandi. Hari ini menjadi sangat istimewa dengan segala persiapan selama berbulan-bulan. Kaos lengan panjang hitam sebagai saksi untuk hari ini. 

"Mas sarapane wonten nasi goreng, nasi teri, ada juga roti-roti" Ibu paruh baya menawarkan dagangan dengan dialek jawa. Aku yang tadinya hanya fokus menuntun sepeda onthel sontak menjawab "Sampun bu". Melewati gang di malioboro cukup menyenangkan dengan banyaknya lukisan dinding walapun terlintas dipikiran bahwa jauh lebih menyenangkan lagi jika lukisan ini adalah dedaunan hijau. Kurang lebih 3 menit aku menuntun sepeda dan kaki kananku bersiap pada sedel, kepalaku menolek kana kiri melihat situasi untuk menyeberang. "Kyuk kyuk" begitulah bunyi sepeda yang kurang diperhatikan lebih tepatnya aku tidak paham mengapa sepeda ini berbunyi seperti itu. Waktu yang aku butuhkan sampai kampus cukup untuk membakar lemak jahat yaitu 30 menit, pernah aku menghitung waktu tercepatku hanya 16 menit. Mengayuh sepeda onthel layaknya kehidupan kadang mendapat beban berat saat tanjakan mengayuh membutuhkan energi lebih dan setelah menemukan solusi bagaikan bersepeda tanpa dikayuh. Aku selalu menikmati perjalanan bersepeda, namun bukan berarti kejadian tidak diduga-duga sering terjadi. 

NB: **Jika ada kritik, saran, dan komentar yang membangun silahkan sampaikan dengan senang hati saya akan menerimanya. Apalagi typo saya minta tolong untuk di check juga hehe.. Ditunggu kamu baca cerita yang lain.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon